Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Makalah Komponen Elektronika

KOMPONEN ELEKTRONIKA


MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Elektro

Sumber Gambar: Pixabay

Disusun oleh:

NAMA PENYUSUN


NAMA SEKOLAH

 -------------------------------------------------


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran elektro tentang komponen elektronika. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan elektronik secara meluas. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Engkus selaku guru mata pelajaran elektro penyusun yang telah membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penyusun menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.


..................., ...........................

Penyusun,


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. Resistor

B. Dioda

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I PENDAHULUAN

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi. 

Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/piranti elektronik ini: Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desktop, komputer laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.


BAB II PEMBAHASAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

A. Resistor 

Resistor sama dengan tahanan atau penghambat, yang berarti adalah suatu komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik. Resistor biasanya diberi huruf  “R”, dengan satuan “Ohm”. Ditemukan oleh seseorang yang bernama George Ohm berasal dari bangsa Jerman (1787-1854) sehingga sebagian namanya dipakai dalam pemberian satuan Resistor, tahanan bagian dalam ini dinamai konduktansi. Satuan konduktansi ditulis dengan kebalikan dari Ohm yaitu mho. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm: R = V/I. Berdasarkan penggunaannya resistor dibagi menjadi :

1. Resistor General / Biasa

Resistor ini bernilai tetap/konstant dan biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.

2. Resistor Variable

Resistor yang dapat berubah-ubah ukurannya sesuai dengan yang kita inginkan (Potensiometer dan Trimpot).

3. Resistor NTC dan PTS, NTC

Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah resistor yang nilainya akan bertambah besar  bila temperaturnya menjadi dingin. LDR (Light Dependent Resistor) LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

B. Dioda

1. Pengertian Dioda

Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus tegangan searah (DC).

2. Prinsip Kerja Dioda

Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik di mana elektron bebas pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Di dalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.

3. Jenis-jenis Dioda

Pada dasarnya setiap dioda memiliki karakteristik yang sama tetapi ada beberapa dioda yang memiliki keistimewaan khusus, diantaranya:

a. Dioda Zener 

Dioda zener adalah tipe dioda yang spesial, di mana arus dapat mengalir pada arah kebalikan. Dioda zener sebenarnya sama seperti dioda biasa dapat mengalirkan arus pada arah bias maju. Jika di bias terbalik juga bekerja seperti biasa, kecuali bila mencapai tegangan yang bekerja pada zener/break down voltage, dioda zener akan mengalirkan arus listrik dalam arah bias terbalik atau mundur.

Dioda menolak aliran arus pada arah kebalikan selama tegangan balik (reversing voltage) tetap rendah. Tetapi jika tegangan mendekati batas break down, dioda zener akan dialiri arus pada arah kebalikan. Dengan kata lain tahanan dioda zener break down mendekati nol dan arus balik (reverse current) dapat mengalir. Apabila arah arus ke depan, dioda zener memiliki karakteristik yang sama dengan dioda-dioda secara umum, tetapi karakteristik lainnya adalah arus akan mengalir ke dioda zener secara tiba-tiba dari satu tegangan balik tertentu apabila tegangan digunakan pada arah berlawanan. Tegangan kerja pada saat itu disebut dengan tegangan break down yang besarnya antara beberapa volt sampai beberapa ratus volt. Aplikasi dioda zener pada otomotif adalah pada sistem pengisian elektronika dan beberapa komponen-komponen elektronik lainnya. Ukuran dioda zener yang banyak dijumpai di pasaran adalah :

  • Tegangan Zener : dibuat dalam berbagai ukuran tegangan, misal 3.3, 4.7, 5.1, 6.2, 6.8, 9.1, 10, 11, 12, 13, 15 sampai 200 volt.
  • Untuk ukuran daya lebih banyak dibutuhkan dalam arah/bias mundur contoh : P = 1.0,7 = 0,7 W, bias maju arus 1 A. P = 1.10 = 10 watt, bias mundur 1 A 

b. Light Emiting Dioda (LED) 

Yaitu jenis dioda yang mampu menghasilkan cahaya apabila pada dioda tersebut bekerja arus listrik dengan arah forward bias/ bias arus maju. Arus listrik juga akan bekerja hanya pada arus bias maju. LED didesign dengan rumah atau case dari bahan epoxy transparan. Warna cahaya yang dihasilkan dapat dibuat sesuai dengan dopping bahan pada LED.

c. Dioda Foto

Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat tercipta pasangan elektron bebas-lubang yang melebihi jumlah yang telah ada dalam semi konduktor itu akibat kegiatan termal. Gejala ini disebut penyerapan foto (foto absorption). Meningkatnya konduktifitas listrik akibat kelebihan muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut konduktifitas foto (foto konduktivity). Jika bungkus semi konduktor diberi “jendela” transparan (tembus cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada intensitas cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto.

4. Aplikasi dioda

Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus seperti pada sistem pengisian. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik menjadi arus searah agar dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai kebutuhan arus pada kendaraan. Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai anti shock tegangan. Contoh aplikasinya adalah pada jenis relay diberikan dioda dengan tujuan untuk mencegah terjadinya arus balik pada rangkaian. Arus balik listrik ini dapat berasal dari induksi medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan relay. Induksi listrik ini biasanya lebih tinggi tegangannya dibandingkan dengan tegangan sumber. Untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat terjadinya tegangan induksi ini maka pada rangkaian relay dipasangkan rangkaian dioda. 

5. Penerapan Dioda Dalam Rangkaian Penyearah 

Karena sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, maka diode dapat dimanfaatkan sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Ada dua jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu penyearah setengah-gelombang (half-wave rectifier) dan penyearah gelombang-penuh (full-wave rectifier) 

a. Penyearah setengah-gelombang

Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah-gelombang, terdiri dari sebuah diode yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan diserikan dengan sebuah beban R. Tegangan searah yang dibutuhkan oleh beban, seperti lampu, relay, bateray, dll. Transformator mengubah tegangan bolak balik tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan.

b. Penyearah Gelombang Penuh

Agar dapat mengalirkan arus dalam satu gelombang penuh sehingga tegangan keluaran lebih mudah diratakan dan dapat menghasilkan nilai konstan, kita gunakan penyearah gelombang penuh. Penyearah gelombang-penuh dapat menggunakan empat dioda yang dihubungkan seperti jembatan wheatstone, disebut juga penyearah jembatan.

c. Prinsip Perataan

Tegangan searah yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang maupun penyearah jembatan (gelombang penuh) memiliki riak yang cukup besar (gelombang tegangan tidak rata). Tegangan searah seperti ini tidak memenuhi syarat untuk diberikan kepada komponen-komponen elektronika yang terdapat dalam radio, televisi dan komputer, yang membutuhkan tegangan searah yang lebih rata. Secara sederhana tegangan searah dapat diratakan dengan memasang sebuah kapasitor elektrolit kapasitas besar, paralel dengan beban R.


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi. 

Komponen elektronika terdiri dari Resistor dan Dioda. Resistor dibagi menjadi 3 yaitu :

  • Resistor General / Biasa
  • Resistor Variable
  • Resistor NTC dan PTS, NTC

Sedangkan dioda dibagi menjadi 3 juga yaitu :

  • Dioda Zener  
  • Light Emiting Dioda (LED)
  • Dioda Foto

B. Saran

Dibutuhkan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Posting Komentar untuk "Contoh Makalah Komponen Elektronika"